
LAMBAR-Bus Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) dengan
nomor dinas 1010-00 terjun ke jurang kedalaman 100 meter di Jalan Raya
Cisarakan, RT 09 RW 04, Desa Buniwangi, Kecamatan Palabuhanratu, Sukabumi,
sekitar pukul 23.00 WIB, Jumat (7/9/2018).
Polisi bergerak ke lokasi melakukan evakuasi bus yang
berpenumpang yang berjumlah 19 orang tersebut,dari pantauan Tim
Editorlambar.Com Dilokasi,tempat kejadian memang memiliki tanjakan/turunan
curam dan berkelok.
Menurut warga Kodri, kondisi jalan tersebut memang sudah
langganan kecelakaan. dalam kurun waktu 7 bulan terakhir sudah ada lima kejadian
kecelakaan di lokasi tersebut.” Mulai dari kendaraan pribadi, bak terbuka
sampai kendaraan umum sering kecelakaan di sini. Tapi memang korban jiwa nyaris
tidak ada, baru sekarang ada korban meminggal karena melibatkan kendaraan
besar," kata Kodri, warga di lokasi.
Bus Lemhanas yang terjun terlihat penyok di seluruh bagian
tubuhnya, sejumlah kaca kendaraan pecah. Saat kejadian ada 19 orang penumpang
berikut supir dan kondektur yang menjadi korban. Saat jatuh diduga badan bus
tertahan pepohonan yang ada di dalam jurang sehingga tidak terlalu parah saat
terhempas ke tanah.
Di bagian depan bus tepat di atas nomer dinas, terdapat
tulisan berukuran kecil "Wasantara". Polisi menyebut satu orang
meninggal dunia, 18 lainnya luka-luka seluruh korban selamat masih dalam
penanganan medis di RSUD Palabuhanratu.
Masih kata Kodri Tim Editorlambar Disana Pia Tlpn mengatakn,Informasi
yang diterima, rombongan sedang dalam perjalanan dari Jakarta menuju
Palabuhanratu, penumpang adalah guru di satu sekolah dasar di Jakarta Barat."Korban
mayoritas berprofesi sebagai guru, sedang dalam perjalanan ke
Palabuhanratu,".
Sebelumnya, Kapolres Sukabumi AKBP Nasriadi menyebut
kecelakaan lalu lintas tersebut bermula ketika Kendaraan Bus Dinas Lemhanas
Nomer dinas 1010-00 yang dikemudikan oleh Usup Supriadi dengan membawa 19
penumpang melaju dari arah Cikidang menuju Palabuhanratu. Sesampainya di lokasi
kejadian, saat melintasi jalan menurun supir yang diduga tidak menguasai jalur
lintasan oleng.
"Diduga supir tidak bisa mengendalikan laju
kendaraannya dikarenakan kurangnya menguasai situasi medan jalan sehingga (Out
Of Control) ke kiri jalan dan terperosok ke dasar jurang dengan
ketinggian 100 Meter," ungkap Nasriadi.(Editorlambar.Com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar