
LAMBAR-Banyak Adat Lampung yang dari jaman nenek moyang
hingga sekarang yang masih dilaksanakan namun ada juga adat lampung tersebut
yang mulai terkikis oleh kemajuan zaman,zaman dulu di setiap pernikahan muli
mekhanai lampung selalu ada acara nyambai.
Tapi saat ini sudah jarang dilakukan dengan berbagai alasan,
bahkan adat nyambai tersebut sekarang mulai di ganti dengan acara disco remix,
namun acara disco remix juga kadang kala juga tidak dilakukan dengan alasan
muli nya ga ada, karena sudah pada menikah dan merantau ke kota.
Padahal bila kita kaji acara adat lampung nyambai tersebut
banyak sekali manfaatnya, dengan diadakannya acara adat nyambai tersebut bisa
memper erat tali silaturrohmi.
Dan ajang perkenalan muli mekhanai lampung dari berbagai
daerah, dan lagu serta acara yang dibawakan dalam acara nyambai tersebut
sungguh unik diantaranya lagu segata, pantun bersaut.
Dalam Rangka memeriahkan HUT Lambar yang ke 27,Liwa Fair
Pemkab Lambar menggelar lomba nyambai dan sore ngananom Ngupi Jejama Barista -
PM di panggung Utama Liwa Fair ,Jum,at (21/9/2018).

Acara yang di hadiri oleh Wakil Bupati Lambar Drs. Mad
Hasnurin , Forkompinda, Muspida , Sekdakab Lambar Akmal Abdul Nasir SH, Asisten
dan Staf Ahli Bupati , Kepala OPD Lambar,TNI,Polres, dan undangan lainnya.
Wakil Bupati Lambar mengatakan pengertian Nyambai adalah
dihelat menjelang “Tayuhan” sebuah komunitas adat/jukku/kebot, dilaksanakan
baik ditempat mekhanai (Bujang) maupun muli (Gadis).
Sedangkan Nyambai Agung adalah Nyambai yang digelar di
Gedung Dalom (Istana Kerajaan) dan dihadiri oleh Muli Batin (Puteri
Sultan/Raja).
Dan pengertian Unggun Mak Gekhom merupakan Nyambai yang
dilaksanakan tanpa ada perhelatan (Tayuhan) yang akan digelar hanya sebagai
ajang silaturahmi muli mekhanai (bujang-gadis) untuk mengisi malam hari dengan
hiburan, jelasnya.
Kemudian melihat kegiatan ini masyarakat begitu antusias
untuk mengikuti lomba nyambai sehingga perlombaan yang seharusnya di mulai pada
Jum,at malam harus di majukan jadwalnya menjadi Jum,at hingga malam.

Untuk kedepannya saya berharap akan lebih banyak lagi cabang-cabang lomba yang mengangkat tradisi masa lalu diantaranya lomba nyekhedam
dan lain lain.
Selanjutnya untuk Ngupi
jejama Barista - PM ini begitu besar
antusias warga untuk dapat menikmati sajian kopi gratis yang di buat
para barista sehingga harus berdesak-desakan antri mengambil kopi.
Bulki Basri, mengungkapkan
Animo masyarakat untuk ikut lomba sangat tinggi,Ternyata peminatnya
cukup banyak,” ujarnya.
Dijelaskannya , lomba dua katagori tersebut terbuka untuk
pelajar (SMP-SMA), masyarakat umum dan organisasi perangkat daerah (OPD).
“Komitmen bupati untuk melestarikan
adat dan budaya asli Lambar terbukti berhasil. Itu terlihat dari jumlah
pendaftar mencapai ratusan, baik berkelompok maupun perorangan,” kata Bulki.
Bukan hanya lomba saja yang bernuansa budaya dan dan adat
Lambar, tetapi menjadi satu keharusan pakaian yang digunakan oleh peserta harus
bernuansa kain asli motif Lambar yakni Celugam.
Menurutnya, membangkitkan kembali budaya dan adat asli
masyarakat Lambar menjadi tugas seluruh elemen masyarakat. Salah satu tugas
pemerintah adalah memfasilitasi perkembangannya melalui even seperti HUT Lambar
ini.
Untuk itu, kami mengajak masyarakat menyaksikan langsung lomba Butetah dan Nyambai, imbau Bulki. (Editorlambar.Com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar