
LAMBAR-literasi adalah
kemampuan seseorang dalam mengolah dan memahami informasi saat melakukan proses
membaca dan menulis. Literasi memerlukan serangkaian kemampuan kognitif,
pengetahuan bahasa tulis dan lisan, pengetahuan tentang genre dan kultural.
Istilah literasi atau dalam
bahasa Inggris literacy berasal dari bahasa Latin literatus, yang berarti
"a learned person" atau orang yang belajar.Dalam bahasa Latin juga
dikenal dengan istilah littera (huruf) yang artinya melibatkan penguasaan
sistem-sistem tulisan dan konvensi-konvensi yang menyertainya.

Awal pengertian literasi
secara sempit adalah untuk kemampuan dalam hal membaca,namun kemudian
ditambahkan juga dengan kemampuan menulis. Pada abad pertengahan.
Sebutan
literatus ditujukan kepada orang yang dapat membaca, menulis dan bercakap-cakap
dalam bahasa Latin. Carlo M. Cipolla sejarawan Italia menggunakan istilah
"Semi-Iliterate" bagi mereka yang dapat membaca tetapi
tidak dapat menulis.

Dalam perkembangan
waktu, pengertian literasi bukan hanya berkaitan dengan keaksaraan atau
bahasa, namun berkembang menjadi konsep fungsional,yaitu literasi berkaitan
dengan berbagai fungsi dan keterampilan hidup.
Konsep Literasi dipahami
sebagai seperangkat kemampuan mengolah informasi, jauh di atas kemampuan
menganalisa dan memahami bahan bacaan. dengan kata lain, literasi bukan hanya
tentang membaca dan menulis, tetapi juga mencakup bidang lain, seperti Ekonomi,
Matematika, Sains, Sosial, lingkungan, keuangan, bahkan moral (Moral
Literacy).
Serbuan teknologi informasi
yang semakin gencar, dalam dunia pendidikan menggunakan istilah multiliterasi,
bahkan multiliterasi kritis (critical multiliteracies). Secara sederhana dapat
dikatakan, istilah ini menunjuk pada kondisi mampu secara kritis menggunakan
berbagai wahana dalam berkomunikasi.
Literasi dianggap merupakan
inti kemampuan dan modal utama bagi siswa maupun generasi muda dalam belajar
dan menghadapi tantangan-tantangan masa depan.
Pembelajaran literasi yang
bermutu adalah kunci dari keberhasilan siswa.di masa depan. Untuk itu
dibutuhkan pembelajaran literasi yang bermutu pada semua mata pelajaran.oleh
semua guru yang dianggap sebagai guru literasi (teachers of literacy).
Dengan demikian Parosil
Mabsus Mencanangkan Hari Kunjung dan Bulan Baca Buku Perpustakaan Sekaligus
Pencanangan Pekon Literasi Kabupaten Lampung Barat Di Pekon yang bertempat di
Padang Tambak Kecamatan Way Tenong, Kamis(27/9/2018).
Selain Hadir Bupati Lambar
Parosil Mabsus Di dampingi Wakil Bupati Lambar Drs.Mad Hasnurin, Ketua DPRD
Lambar Edi Novial, Anggota DPRD Lambar, Sekdakab.Lambar Akmal Abdul Nasir,S.H.,
Asisten ll Bidang Perekonomian Ir Natadjudin Amran.
Forkopimda, Sejumlah Kepala OPD, Ketua TP-PKK
Lambar Partinia Parosil Mabsus, Ketua GOW Lambar Gurti Mad Hasnurin, Ketua
Dharma Wanita Irma Akmal Abdul Nasir, Camat, Lurah, Peratin, dan Undangan
Lainnya.
Bupati Lambar Parosil Mabsus
Mengatakan Sejarah peradaban umat manusia menunjukkan bahwa bangsa yang maju
tidak dibangun hanya dengan mengandalkan kekayaan alam yang melimpah dan jumlah
penduduk yang banyak.
Bangsa yang besar ditandai
dengan masyarakatnya yang literat, yang memiliki peradaban tinggi,dan aktif
memajukan masyarakat dunia.
Keber-literasi-an dalam konteks ini bukan
hanya masalah bagaimana suatu bangsa bebas dari buta aksara, melainkan juga
yang lebih penting, bagaimana warga bangsa memiliki kecakapan hidup agar mampu
bersaing dan bersanding dengan bangsa lain untuk menciptakan kesejahteraan
dunia.
Kemudian pada tanggal 2 mei
2018 yang lalu saya telah mencanangkan kabupaten lampung barat sebagai
kabupaten literasi lalu pada hari ini saya mencanangkan pekon padang tambak
kecamatan way tenong sebagai pekon/kampung literasi.
Yang menurut Bupati suatu
kemajuan yang luar biasa dalam hal gerakan literasi ini dan saya berharap
pekon padang tambak akan menjadi pekon model atau contoh dari pekon-pekon yang
lain dalam hal gerakan literasi.
"Seperti kita ketahui, pekon literasi
adalah kawasan pekon yang digunakan untuk mewujudkan masyarakat yang memiliki
pengetahuan dan pemahaman yang luas.
Pekon literasi dengan berbagai kegiatan
yang berkesinambungan merupakan upaya untuk menjaga agar kegiatan literasi di
masyarakat terus berdenyut dan berkesinambungan pekon literasi bisa menjadi
tempat lahir dan tumbuhnya simpul-simpul masyarakat yang
literasi",imbuhnya.
Terakhir, Pada hari ini juga
saya telah mengukuhkan tim gerakan literasi daerah (GLD)Hal ini merupakan
amanat dari peraturan Bupati lampung barat.
Nomor 19 tahun 2018 tentang gerakan
literasi daerah, bahwa dalam pelaksanaan dan penyelenggaraan GLD.
Pemerintah
daerah membentuk tim gerakan literasi daerah. gerakan literasi daerah adalah
sebuah gerakan untuk mensinergikan semua potensi serta memperluas keterlibatan
publik dalam menumbuhkan.
Mengembangkan dan membudayakan literasi di kabupaten
lampung barat."Pihaknya Mengucapkan Selamat Dan Sukses, Selamat Bekerja
dan Berjuang Kepada jajaran pengurus tim
gerakan literasi daerah Kabupaten Lambar",tutupnya.
Ketua tim penggerak Literasi
daerah Kabupaten lambar Partinia Parosil Mabsus Menyampaikan Penanaman budaya
membaca dan menulis sekolah, masyarakat, serta keluarga merupakan upaya
mencerdaskan kehidupan bangsa sebagai mana diamanatkan dalam pembukaan
undang-undang dasar negara republik indonesia tahun 1945.
Selanjutnya Pihaknya
Mengucapkan terima kasih kepada bapak bupati lampung barat yang pada tanggal 2 Mei 2018 lalu di GOR ajisaka kawasan sekting terpadu. telah mencanangkan
kabupaten lampung barat sebagai kabupaten literasi, sehingga geliat kehidupan
literasi menjadi tumbuh dikabupaten lampung barat.
Terakhir,Sedangkan kegiatan
yang akan dilaksanakan adalah partisipasi
stake holder terkait dengan pengembangan gerakan literasi daerah dan edukasi literasi di lingkungan sekolah, masyarakat dan keluarga.,advokasi
masyarakat dan lembaga lainnya.
Dalam hal keliterasian,
penelitian dan pengembangan literasi, pengembangan komunikasi dan informasi
literasi,kerjasama dan kemitraan dengan stake holder, pelayanan perpustakaan ,
pelayanan tulis-menulis,"Sesuai dengan prinsip pelaksanaan GLD yaitu
terintegrasi dan melibatkan semua pemangku kepentingan.
Maka GLD memerlukan perhatian
dan bantuan dari pemerintah,dunia usaha dan
pemangku kepentingan lainnya demi tercapainya kehidupan literasi yang
lebih baik",tutupnya. (Editorlambar.Com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar