
LAMBAR- Seni bonsai merupakan hobi yang banyak digemari oleh
banyak orang di seluruh dunia,terutama Asia,tanaman pot ini pertama kali lahir
di China dengan nama Penjing,
diperkenalkan saat dinasti Tsin berkuasa
dan semakin populer pada masa dinasti Tang.

Nama Bonsai sendiri berasal dari bahasa Jepang yang berarti
tanaman dalam pot yang dangkal,maka tidak heran, jika pohon-pohon mungil ini
banyak ditemukan di Jepang sebagai koleksi para master Jepang dan
petinggi-petinggi negara maupun konglomerat.

Pohon bonsai yang unik dan menakjubkan,soal keindahannya
jangan ditanya, teman-teman bisa menjawabnya sendiri,pohon-pohon ini akan
membantu teman-teman di rumah menghargai betapa indahnya dan megah.

Artinya Bonsai selalu memberi pesona tersendiri bagi para
pencinta tanaman,Tak hanya ukuran yang mungil serta lekuk badannya yang unik.

Tapi juga harganya yang penuh kejutan seperti halnya ratusan bonsai
dari seluruh penggemar bonsai yang tergabung dalam PPBI Cabang Lambar.
Yang tersebar hampir di seluruh kecamatan dengan
keanggotaan saat ini sudah sekitar 150 orang dan terus bertambah yang
ikut kontes di perhelatan Liwa Fair 2018 yang dipusatkan di Kawasan
Sekuting Terpadu Pekon Watas Kecamatan Balikbuki.

Berkat kepiawain penggemarnya, bonsai bakalan yang
awalnya bernilai Rp 10 Juta,75 juta, kini Bernilai Senilai Rp1,5 M.(Mantap).
Pameraan bonasi tersebut merupakan kali kedua di tahun 2018
ini, diikuti dari kelas prospek, regional,madya,utama dan bintang,pameran
bonsai ini rutin tahunan dan sudah berskala nasional.

Pesertanya selalu mengalami peningkatan dari tahun ke tahun
pameran yang dipusatkan di Kawasan Sekuting Terpadu Pekon Watas Kecamatan
Balikbuki.
Ini menyertakan bonsai kelas bintang, kelas utama dan puluhan kelas
prospek, regional dan madya,” ungkap Ketua Panitia Penyelenggaran yang juga
Penasehat Ketua PPBI Lambar dr.
Widyatmoko Kurniawan.

Menariknya, tahun ini menghadirkan master bonsai kelas
Dunia,Diingatkannya, untuk terjun ke dunia bonsai memerlukan keseriusan dan
tahan banting, mengingat prosesnya lama,kata Ketua PPBI Lambar dr. Widyatmoko
Kurniawan kepada Editorlambar.Com.Minggu( 16/9/2018).
Masih kata Widyatmoko menyebutkan, banyak penggemar yang berhenti di
tengah jalan, karena bosan dan belum mendapatkan nilai ekonomis dari menekuni
bonsai.

Sebelumnya PPBI Cabang Lambar menggelar pameran serupa di
Kebun Raya Liwa. Dan dijadwalkan pada Selasa (18/9) PPBI Lambar akan
dikukuhkan,dan rencananya akan dilakukan langsung oleh Bupati Hi, Parosil
Mabsus.
Sejumlah tanaman bonsai yang telah menang pada
contest tingkat nasional dan regional salah satunya, Kupa Landak/ anggur brazil
(sysigium caulifora), Beringin (Ficus benjamina), arabika atau klampis, Serut
pagar (Carmona retusa).

Cemara udang (Casuarina equisetifolla), Boxus, yang
bernilai Rp10 juta hingga Rp75 juta, menjadi koleksi para penggemar bonsai yang
tergabung dalam Perkumpulan Penggemar Bonsai Indonesia (PPBI) Cabang Lambar
dipamerkan.
Lanjut Ketua PPBI Lambar dr. Widyatmoko Kurniawan
mengungkapkan, tidak hanya bonsai yang berasal dari luar negeri saja yang dipamerkan
dalam pameran tersebut.

Melainkan sejumlah jenis tanaman asli Indonesia seperti
kemuning (Murraya panniculata), asam Jawa (Tamarindus indica), serta puluhan
jenis lainnya juga turut dipamerkan, mulai yang dari klas bahan hingga bonsai
yang sudah siap untuk mengikuti kontes.
Untuk tanaman bonsai lokal, yang memang banyak di budidayakan
di Lampung Barat dan Pesisir Barat,diantaranya bonsai sisir/kaliage,jeruk
kinkit dan beberapa jenis lainnya.

Juga turut kita pamerkan, mulai dari kelas bahan, setengah
jadi, hingga bonsai yang sudah siap untuk dibawa contest juga ada,dalam
beberapa waktu kedepan, bonsai kupa landak dari Lambar akan mengikuti kontest
nasional,untuk kembali memperebutkan bintang.
Pameran bonsai yang diselenggarakan selama satu minggu, atau
bersamaan dengan pergelaran Liwa Fair 2018 tersebut selain,diselenggarakan
untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang budidaya tanaman bonsai.

Yang kedepannya diharapkan akan mendorong para pelaku
ekonomi kreatif untuk menjadikannya sebagai salah satu peluang usaha,
juga diselenggarakan dalam rangka menyambut hari jadi Lampung Barat yang ke-27.
Terselenggaranya pameran bonsai ini, juga tidak terlepas
dari kerjasama seluruh penggemar bonsai yang tergabung dalam PPBI Cabang
Lambar, yang tersebar hampir di seluruh kecamatan dengan
keanggotaan saat ini sudah sekitar 150 orang dan terus bertambah.

Dan kami dari PPBI Lambar siap mendukung salah satu program
pemkab Lambar yakni mewujudkan Lambar sebagai kabupaten literasi,tutupnya.(Editorlambar.Com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar