
LAMBAR- Sebanyak 23 bupati diterima Presiden pukul 10.00
WIB. Sementara pertemuan sore hari dimulai pukul 16.00 WIB dan diikuti 18
bupati,
Dalam arahannya Presiden yang didampingi Menteri Sekretaris Negara
Pratikno, menyampaikan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat dan daerah.
Presiden mengatakan ingin agar pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan
pemerintah kabupaten/kota betul-betul satu garis lurus.
Presiden juga menyampaikan hal yang berkaitan dengan
pertumbuhan ekonomi. Presiden menuturkan bahwa situasi ekonomi dunia sekarang
penuh dengan ketidakpastian dan sulit dikalkulasi.
Walaupun demikian, Presiden mengatakan, Indonesia harus
tetap bersyukur karena pertumbuhan ekonominya masih tumbuh 5% lebih. Presiden
mencontohkan negara-negara lain juga mengalami penurunan dalam pertumbuhan
ekonominya. “Misal seperti China, Tiongkok, itu turun dari 11%, dari 10%,
langsung anjlok posisi 6,5%. Ini betul-betul sebuah pukulan yang sangat berat
bagi negara itu,” ujarnya.
Presiden pun berharap pertumbuhan ekonomi bisa menjadi
sebuah pertumbuhan yang berkualitas,tapi apapun yang terjadi, kita ingin agar
pertumbuhan ekonomi kita merupakan pertumbuhan yang berkualitas sehingga
fundamental ekonomi kita kuat.
Dalam kesempatan itu,Bupati Lampung Barat Parosil Mabsus
menghadiri audiensi dengan Presiden Joko Widodo, Acara ini dikemas dalam acara audiensi APKASI
dengan presiden di Istana Bogor Selasa (31/7/2018). Acara tersebut Bupati
Lambar di dampingi oleh Kabag Humas Dan Protokol Sekdakab Lambar Surahman dan
Kabag Pemerintahan Dan Otda Yudha Setiawan .
Berdasarkan informasi dari Kabag Humas dan Protokol Sekdakab
Lambar Surahman menyampaikan acara yang diawali dengan silaturrahmi para Bupati
di Sekretariat Apkasi Sahid Sudirman centre Jakarta pukul 10.00 WIB kemudian di
lanjutkan ke istana Bogor pada pukul 12.00 WIB dan diterima oleh Presiden Joko Widodo pada pukul
14.00.
Kemudian Pertemuan berlangsung selama kurang lebih 2 jam dan
dalam pertemuan tersebut bupati mengharapkan adanya dukungan dari Pemerintah Pusat terkait dengan pengembangan
kopi secara keseluruhan dan penyelesaian permasalahan hutan yang ada di Lampung
Barat.
Selanjutnya dalam pointer disesi tanya jawab Bupati dengan
Presiden terkait Permasalahan hutan
terkait soal tapal batas, kompensasi sebagai daerah konservasi, dan hak-hak
rakyat yang berada di hutan Kawasan dalam aspek legilasi tanah.
Dan ke 2 terkait permasalahan kopi adalah pembangunan sekolah kopi,soal harga
kopi dan peningkatan perhatian pemerintah pusat terhadap lambar sebagai
produsen kopi terbesar robusta di indonesia.
Untuk di ketahui Bupati Lambar diundang oleh Presiden RI Ir.
Jokowi Dodo ke istana Bogor guna mendiskusikan berbagai permasalahan di daerah.
Dan presiden menerima para bupati dalam 2 sesi yaitu sesi Pagi dan sore.
Kemudian nantinya dari hasil pertemuan tersebut presiden menyatakan bahwa
pertemuan dengan para bupati memiliki arti yang sangat strategis untuk
memecahkan permasalahan daerah secara langsung. (Editorlambar.Com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar