
LAMBAR-Polres kabupaten lampung barta bersama anggota Kodim
0422/LB dan Pemerintah Daerah, menggelar apel pasukan Operasi Ketupat Krakatau
2018 yang diselenggarakan di halaman kapolres, Rabu (6/6/2018).

Selain itu Polri juga melibatkan dari unsur lain, seperti
aparat TNI, Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan, Satpol PP, Saka Bhayangkara dan
Senkom Kabupaten lambar.

Wakil bupati membacakan
amanat Kapolri, Jenderal Pol Tito Kanavian, mengharapkan selain terjamin
keamanan dan keselamatan masyarakat juga terjaminnya.

Hal-hal lain seperti
kelancaran bahan kebutuhan pokok, BBM, kelancaran lalu lintas, serta keamanan
dalam aktivitas masyarakat.

Tingkatkan kepekaan terhadap situasi lingkungan guna
memelihara situasi kamtibmas,tingkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan diri
maupun satuan.

Jajaran yang bertugas diharapkan memberikan rasa aman dan nyaman
kepada masyarakat di tempat-tempat ibadah, tempat tinggal, maupun pemukiman.

Wakil Bupati Lampung Barat Drs.H.Mad Hasnuria selaku
Inspektur Apel didampingi oleh Kapolres Lampung Barat AKBP Tri Suhartanto,S.IK.

Dan Kodim 0422 Lampung Barat di wakilkan Mayor Inf I Hara Harsa S.E. dan
dihadiri dari Dinas Terkait berikut peserta upacara dari anggota Polres Lampung
Barat, TNI, Sat Pol PP.

Dinas Kesehatan, satgas PB, pramuka, dan seluruh unsur
Forkopimda Kabupaten Lampung Barat dan Pesisir Barat.

Inspek Tur Upacara membacakan amanat Kapolri Prof. H.
Muhammad Tito Karnavian, PH.D. mengatakan,marilah kita mengucapkan puji dan
syukur ke hadirat Allah SWT.

Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan rahmat
dan hidayah-Nya, kita masih diberikan kesempatan.

Kesehatan dan kekuatan untuk
dapat hadir pada Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat Tahun 2018.
Sebagai salah satu operasi kepolisian terpusat, Operasi
Ketupat Tahun 2018 diselenggarakan secara serentak di seluruh Polda jajaran
selama 18 hari mulai tanggal 7 s.d. 24 Juni 2018.

Operasi ini melibatkan
sebanyak 173.397 personel pengamanan gabungan yang terdiri dari unsur Polri,
TNI, Pemda, serta stakeholders terkait dan elemen masyarakat lainnya.
Rencana operasi disusun melalui serangkaian evaluasi
terhadap pelaksanaan Operasi Ramadniya pada tahun 2017 disertai analisa potensi
gangguan kamtibmas di tahun 2018.

Sehingga pada pelaksanaan operasi tahun ini,
setidaknya terdapat 4 potensi kerawanan yang harus diwaspadai bersama.
Potensi kerawanan pertama adalah stabilitas harga dan
ketersediaan bahan pangan pada tahun 2017 secara umum stabilitas harga pangan
dapat terjaga dan tidak terjadi kelangkaan bahan pangan.

Hal itu dapat
diwujudkan berkat kerjasama dari semua instansi terkait seperti Kementerian
Pertanian, Kementerian Perdagangan, Bulog, Komisi Pengawas Persaingan Usaha
(KPPU), maupun Satgas Pangan Polri.
Pada tahun ini,potensi permasalahan masih berkisar pada
masalah distribusi pangan,upaya penimbunan oleh kelompok kartel /mafia
pangan,maupun perilaku negatif pelaku usaha yang menaikkan harga di atas harga
yang ditetapkan.

Oleh sebab itu, diperlukan kerja sama dan langkah proaktif
dari stakeholders terkait guna mengatasi hal ini.

Potensi kerawanan kedua adalah permasalahan kelancaran dan
keselamatan arus mudik dan arus balik.
Hasil survey jalan yang dilaksanakan
oleh Korlantas Polri bersama Kementerian Perhubungan, Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat.
Kementerian Kesehatan, maupun Dinas Jasa Marga, dan
Pertamina, mendapati sekurangnya terdapat enam lokasi rawan macet pada jalur
utama mudik lebaran.
Sehubungan dengan hal tersebut,kapolres lambar memberikan penekanan
kepada seluruh personel terutama pada titik rawan macet dan titik rawan kecelakaan,gar benar-benar melakukan pemantauan secara cermat.
Berbagai strategi
bertindak yang telah ditetapkan agar diikuti dengan baik. Optimalkan pelayanan
pada 3.097 Pos Pengamanan, 1.112 Pos Pelayanan, 7 Pos Terpadu, dan 12 Pos Check
Point yang tergelar selama penyelenggaraan operasi.
Potensi kerawanan ketiga yang juga harus diantisipasi adalah
potensi bencana alam dan gangguan kamtibmas lainnya, seperti curat, curas,
curanmor, copet, pencurian rumah kosong, begal, dan hipnotis.
Untuk itu, para
Kasatwil diharapkan dapat mengambil langkah pre-emtif maupun preventif yang
diperlukan sehingga bisa menekan potensi yang ada.
Polres juga berharap,agar
seluruh Kasatwil dapat terus menerus berkoordinasi dengan pihak Basarnas.
BMKG,dan pihak terkait lainnya, dalam upaya mengantisipasi dan mewaspadai potensi
bencana alam,potensi kerawanan keempat adalah, ancaman tindak pidana
terorisme.
Guna mengantisipasi potensi aksi terorisme,saya menekankan kepada
seluruh Kasatwil untuk terus meningkatkan kegiatan deteksi intelijen yang
diimbangi.
Dengan upaya penegakan hukum secara tegas (Preemtif Strike), melalui
optimalisasi peran Satgas Anti Teror di seluruh Polda jajaran.
Di samping itu,pengamanan tempat ibadah,pusat keramaian,mako Polri, serta aspek keselamatan personel pengamanan harus menjadi
perhatian.
Perkuat pengamanan pada objek-objek tersebut dan laksanakan
pendampingan personel pengamanan oleh personel bersenjata (buddy system).
Khususnya dalam mewujudkan keamanan secara umum, saya
perintahkan kepada seluruh jajaran untuk terus menerus meningkatkan kerjasama
dengan rekan – rekan TNI serta stakeholders terkait lainnya.
Sebelum mengakhiri amanat ini,selaku pimpinan Polri,mengucapkan terima kasih dan menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang
telah berpartisipasi dalam penyelenggaraan
“Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat
tahun 2018” ini. Semoga pengabdian yang dilaksanakan dengan penuh keihklasan di
Bulan Ramadhan yang penuh berkah ini, dapat menjadi sebuah catatan amal ibadah
di hadapan Tuhan Yang Maha Esa.
Pada kesempatan yang baik ini, kepada seluruh personel Polri
dan seluruh personel pengamanan Operasi Ketupat 2018, di manapun bertugas.
Polres menyampaikan,“Selamat Hari Raya Idul Fitri 1439 H, Mohon Maaf Lahir dan Bathin
”
Senantiasa memberikan bimbingan dan kekuatan kepada kita sekalian, dalam
melanjutkan tugas dan pengabdian terbaik kepada masyarakat, bangsa dan negara. (Editor
Lambar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar