
LAMBAR-Segerombolan gajah liar dikabarkan mengamuk dan
merusak puluhan hektar perkebunan serta merobohkan dua rumah yang berada
disuoh roworejo,Kecamatan suoh,Kabupaten lampung barat (Lambar), Provinsi
lampung.
Kepala Desa Suoh,Salawiyah ,Sabtu (16/6/2018),mengatakan
kepada Editor Lambar, kawanan gajah liar tersebut sudah bermunculan sejak
memasuki 25 hari Puas,kemudian semalem mengamuk mencari makanan akibat dua
rumah warga rusak.

Namun belum ada antisipasi Balai Besar Konservasi Sumber
Daya Alam (BBKSDA) maupun pemerintah setempat untuk menindak lanjuti masalah
tersebut.
Gajah-gajah itu paling sering keluar di sore dan malam
hari,akibatnya, banyak warga yang mengaku khawatir menjadi korbannya,hewan
bongsor tersebut diakui warga paling
sering mondar-mandir di kawasan perkebunan pertanian warga di Suoh,ungkapnya.

Perkebunan milik sejumlah warga di Desa suoh kabupaten
lampung barat,Bahkan hingga masuk ke permukiman warga yang berada tidak jauh dari
situ.
Informasi Amukan gajah ini terakhir tim Editor lambar terima
laporan dari kasi Terantip kecamatan suoh Lekat Apriadi Sabtu (16/6/2018),di
mana ada banyak kebun warga yang baru ditanami dirusak gajah-gajah itu,
Jumlahnya sekali keluar ada sekitar lebih 5-7 ekor," tuturnya.
Lekat menuturkan, warga juga beranggapan, segerombolan gajah
yang sama itu pula telah merusak dan merobohkan rumah warganya.pada hari Sabtu
tanggal (16/6/ 2018),sekitar pukul 02.00 dini hari, telah terjadi kerusakan dua
rumah oleh beberapa ekor gajah.
Yang mengakibatkan kerugian dua unit rumah, dengan rincian 1
unit rusak ringan, Global kerugian lahan pertanian mencapai sekitar 20 Ha,rumah
1 unit rusak parah, rumah yang rusaknya 100 % atas nama Hendi umur 40 tahun.
"Kami juga telah melaporkan kasus ini ke BBKSDA
dilambar,namun sejauh ini belum ada solusi. Alhasil gajah-gajah itu masih saja
terus berkeliaran dan mengamuk serta merusak Rumah warga," katanya.
Penghalauan Warga sudah berupaya tapi tangan tak sampai dengan tujuannya, untuk
mengejutkan kawanan gajah sehingga tidak sampai masuk kewilayah perkebunan dan
permukiman warga. 
Khabar terakhir yang berhasil dihimpun Editor Lambar dari sejumlah masyarakat
Suoh juga menyebutkan, saat ini kebanyakan masyarakat di lokasi itu terus
berjaga-jaga di perkebunan masing-masing.(Editor Lambar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar