
LAMBAR-Hari Raya Lebaran selalu identik dengan berbagai hal
yang menyenangkan, tradisi ini telah begitu melekat di dalam kehidupan
masyarakat.Bukan hanya lebaran saja.
Namun nuansa hangat telah terlihat sejak bulan puasa
dimulai,Beragam kegiatan dan juga sajian akan meramaikan bulan puasa yang suci,
dilanjutkan dengan sejumlah kegiatan lainnya ketika Hari Raya Lebaran tiba.
Meski saat ini banyak di antara kita yang menggunakan gadget
atau smartphone untuk mengucapkan selamat Hari Raya Idul Fitri 1439 H.
Kepada sanak saudara dan juga teman-teman, tetapi bagi
sebagian besar orang Halal Bi Halal masih tetap menjadi hal wajib dan selalu
menyenangkan untuk dilakukan.
Halal Bi Halal adalah sebuah tradisi yang telah dilakukan
sejak lama sekali,di mana orang akan saling mengunjungi dan merayakan Lebaran
bersama keluarga besar.
Teman-teman, kerabat, tetangga, atau bahkan mereka yang
lainnya yang kita anggap penting untuk kita kunjungi.
Pada momen ini biasanya akan menjadi waktu yang tepat untuk
bermaaf-maafan.Halal Bi Halal bahkan masih akan dirayakan setelah momen Lebaran
berlalu dan kita kembali beraktifitas seperti biasanya.

Maka di tempat-tempat kita beraktifitas hal ini juga akan
dirayakan, seperti ,di sekolah, di
kantor, atau tempat lainnya.
Lebaran akan selalu disambut dengan kumandang takbir sebagai
tanda kemenangan setelah melakukan puasa selama sebulan penuh.Pada momen ini
akan terlihat bagaimana kebersamaan masyarakat tetap terjaga dengan baik.
Mereka akan turun ke jalan dan merayakannya di sana, baik
itu menggunakan kendaraan ataupun sekedar berjalan kaki beramai-ramai.
Ini akan sangat menyenangkan dan menjadi salah satu hal yang
paling ditunggu-tunggu selama masa Lebaran, sebab inilah agenda yang paling
awal dalam perayaan Lebaran itu sendiri.
Kumandang takbir tentu akan selalu diiringi dengan tabuhan
bedug yang menggema di sepanjang jalan. Tabuhan bedug akan menambah suasana
haru dan gembira,suara takbir akan terdengar mulai dari malam takbiran hingga
pagi di hari Lebaran.
Bukan hanya satu atau dua bedug saja yang ditabuh, namun
hampir semua jalan-jalan dan juga Masjid akan menabuhnya dengan diiringi gema
takbir, tanda hari kemenangan telah tiba.

Oleh karena itu,bedug sudah menjadi simbol dari hari raya Idul
Fitri selain dari ketupat tak heran gambar bedug dijadikan ikon-ikon yang
merepresentasikan hari lebaran.
Salah satu contohnya adalah gambar pada kartu ucapan selamat
lebaran yang dihiasi lambang bedug.
Silaturahmi dan juga berbagai panganan khas Lebaran akan
menjadi sebuah pemandangan wajib yang kita temui setiap kali momen Lebaran
datang.
Hal ini seolah menjadi sebuah tradisi yang begitu kental dan
telah menjadi hal wajib yang kita jalankan secara turun temurun.
Bukan hanya itu saja, setiap kecamatan maupun pekon yang ada
dikabupaten lampung barat (Lambar), memiliki agenda dan juga tradisi unik
ketika merayakan Lebaran.
Hal seperti inilah yang membuat banyak orang selalu ingin
kembali ke kampung halaman dan menikmati momen tersebut di sana,ada banyak
tradisi Lebaran yang masih terus berlangsung dikampung halaman.
Darah perantau begitu lekat dengan kampung halaman, banyak
sekali orang yang meninggalkan kampung halaman dan mengais rezeki di kampung
orang.
Hal ini bahkan telah terjadi sejak puluhan tahun yang lalu,di
mana momen Lebaran menjadi sebuah waktu berharga bagi para perantau untuk
pulang ke kampung halaman.
Mudik,tradisi yang sangat menakjubkan, bahkan mungkin
dimana-mana yang paling banyak melakukan perjalanan pulang kampung di musim
Lebaran.
Tidak tanggung-tanggung, puluhan juta orang akan bepergian
dan menyeberang pulau yang satu ke pulau lainnya, bayangkan betapa mudik telah
menjadi sebuah tradisi yang sangat besar dan masih selalu dijalankan hingga
saat ini.
Kita memiliki wilayah yang sangat luas, itulah mengapa
bepergian arau merantau bisa menjadi sebuah hal yang memisahkan seseorang
dengan keluarganya selama setahun atau bertahun-tahun yang panjang.

Lebaran menjadi momen yang sangat tepat untuk pulang kampung
dan bersua kembali dengan sanak saudara.
Sebab liburan ini terbilang sangat panjang dan bisa memberi
waktu yang cukup untuk bepergian jauh sekalipun.
Jangan kaget jika sewaktu-waktu di musim Lebaran menjadi
begitu lengang, karena jutaan penduduknya “Hilang” dan berpencar kembali ke
kampung halaman masing-masing.
Seperti yang telah kita rasakan dikampung halaman open house
di kediaman Bupati Lampung Barat Parosil Mabsus sekaligus pembukaan festival
sakura yang di laksanakan oleh ikatan muli mekhanai .
Pekon Muaara Jaya 2 khusus Pemangku SinarJaya dan Cipta
Mulya Purawiwitan Kecamatan Kebun Tebu Kabupaten Lampung Barat, Minggu (17/6/2018),Acara
ini menjadi sebuah ajang silaturahmi yang akan mendapatkah berkah dari
allah swt.
Pacik ,menyampaikan kepada minakmuakhi 2 syawal i ini izinkan atas nama pribadi dan
pemkab Lambar mengucapkan minal aidin wal faizin mohon maaf lahir dan batin.
Di lanjutkan,kegiatan siang merupakan kegiatan yang sudah teragenda dan
setiap tahun oleh pemkab Lambar di beberapa kecamatan yang ada di kabupaten
Lambar .
"alhmdullilah
program ini berjalan sesuai dengan harapan,tujuan adalah untk mempertahankan
dan melestarikan adat istiadat dan budaya yang di miliki oleh pemkab Lambar
khususnya masyarakat Lampung.

"Sapa Lagi Sai Aga Ngejaga, Sapa Lagi Sai Aga
Mempertahankoni Kik Mawek Nekham Suyinni " tetapi memang akhir-
akhir ini sulit sebetulnya dengan keadaan generasi penerus dengan zaman digital
yang sangat maju.",kata Pacik.
Terus, tentunya kecenderungan daripada gerasi penerus
dan juga generasi tua sudah agak sedikit meninggalkan apa yang menjadi
ciri khas dari masyarakat Lambar itu sendiri.
Pacik ucapkan
terima kasih dan bersyukur pekon ini sudah menjadi sorotan yang positif
dimana sering tokoh masyarkat khusus yang pencinta budaya ini sudah
mempunyai grup dan kompak.
Lanjut Pacik,berharap kepada masyarakat selalu jaga
kekompakan untuk sama - sama untuk saling mencintai budaya ",tutupnya.(Editor
Lambar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar