
BANDUNG - Satgas Citarum Harum berhasil menemukan pabrik
emas PT MT Group di Kecamatan Dayeuhkolot yang membuang limbah ke aliran Sungai
Citarum,saluran limbah pabrik tersebut langsung ditutup, Kamis (7/6/2018) pagi.
"Kami tutup saluran limbah pabrik emas yang membuang limbah ke aliran Sungai Citarum," kata Kolonel Inf Yudi Zanzibar Dan sektor 6 via telepon kepada Tim Editor Lamba
Informasi tersebut sebelumnya ia dapatkan dari warga sekitar,"Ada
informasi dari masyarakat, saya sebagai petugas langsung menindaklanjuti,"
ujarnya."Kami tutup saluran limbah pabrik emas yang membuang limbah ke aliran Sungai Citarum," kata Kolonel Inf Yudi Zanzibar Dan sektor 6 via telepon kepada Tim Editor Lamba

Ia mengungkapkan saat memasuki pabrik tersebut pihak
perusahaan berusaha menutupi-nutupi. Pihaknya terus mendesak perusahaan sesuai
keterangan laporan dari masyarakat.
"Saya dibawa ke tempat pembuatan perhiasan emas,di sana banyak limbah yang terbuat seperti fiber, tapi saya bilang bukan ini yang saya cari, saya putar-putar (Pabrik) menyusuri lagi dari sungai Cigede, di sungai saya menemukan tempat pembuatan emas, yang tadinya dari bahan baku pasir, ada air raksa atau merkuri, kemudian dia (Pihak Perusahaan) ngakuin," ungkapnya.
"Saya dibawa ke tempat pembuatan perhiasan emas,di sana banyak limbah yang terbuat seperti fiber, tapi saya bilang bukan ini yang saya cari, saya putar-putar (Pabrik) menyusuri lagi dari sungai Cigede, di sungai saya menemukan tempat pembuatan emas, yang tadinya dari bahan baku pasir, ada air raksa atau merkuri, kemudian dia (Pihak Perusahaan) ngakuin," ungkapnya.
Setelah didesak oleh petugas,pihak perusahaan akhirnya
jujur karena ketakutan.Dari hasil penyelidikan di pabrik tersebut,ternyata
limbah langsung dialirkan ke Sungai Citarum.
"Tidak ada IPAL lagi. Limbah
langsung dibuang ke aliran Sungai Cigede anak Sungai Citarum,Kita
kucing-kucingan hampir 40 menit," jelasnya.
Pabrik itu sangat strategis,depannya ruko di belakangnya pabrik emas, karyawannya sekitar 400 orang dan sudah beroperasi pada tahun 1992."Kami serahkan proses hukumnya kepada Dinas Lingkungan Hidup dan Polda Jabar,Kami belum melakukan pengecoran untuk penutupan lubang saluran limbah ini," ujarnya.
Ia menambahkan, pabrik emas yang sudah berdiri sejak 25 tahun itu tidak memiliki IPAL. "IPAL tidak ada, tradisional banget kaya di Sukabumi," pungkasnya. (Editor Lambar)
Pabrik itu sangat strategis,depannya ruko di belakangnya pabrik emas, karyawannya sekitar 400 orang dan sudah beroperasi pada tahun 1992."Kami serahkan proses hukumnya kepada Dinas Lingkungan Hidup dan Polda Jabar,Kami belum melakukan pengecoran untuk penutupan lubang saluran limbah ini," ujarnya.
Ia menambahkan, pabrik emas yang sudah berdiri sejak 25 tahun itu tidak memiliki IPAL. "IPAL tidak ada, tradisional banget kaya di Sukabumi," pungkasnya. (Editor Lambar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar