
LAMBAR-Dalam kesempatan tersebut waka polres menyampaikan
amanat presiden RI mengatakan, upacara ini meneguhkan komitmen kita.

Agar lebih
mendalami menghayati dan mengamalkan nilai-nilai Luhur Pancasila sebagai dasar
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Upacara di pimpin langsung waka polres lampung barat kompol
Reza,SH,MH. Dan di ikuti para kabag,kasat,kasi dan seluruh personil Polres Lampung
barat berikut PNS Polri.(1/6/2018) di lapangan mapolres lampung barat.

Pancasila merupakan hasil dari satu kesatuan proses yang
dimulai dengan rumusan Pancasila tanggal 1 Juni 1945 yang dipidatokan LR
Soekarno, Piagam Jakarta tanggal 22 Juni 1945.

Adalah jiwa bersama para founding fathers, para ulama dan
pejuang kemerdekaan dari seluruh pelosok nusantara sehingga kita bisa membangun
kesepakatan bangsa yang mempersatukan kita.
Kodrat bangsa Indonesia adalah keberagaman,takdir Tuhan
untuk kita adalah keberagaman. dari Sabang sampai Merauke adalah keberagaman.

Dari miangas sampai rute adalah juga keberagaman. berbagai
etnis, bahasa, adat istiadat, agama, kepercayaan dan golongan Bersatu padu
membentuk Indonesia.itulah kebhinnekaan Tunggal Ika-an kita.
Namun, kehidupan berbangsa dan bernegara kita sedang
mengalami tantangan.kebhinekaan kita sedang diuji.

Saat ini ada pandangan dan tindakan yang mengancam
kebhinekaan dan keikaan kita. saat ini ada sikap tidak toleran yang mengusung
ideologi selain Pancasila.
Masalah ini semakin mencemaskan tatkalah diper parah oleh
penyalahgunaan media sosial yang banyak menggaungkan hoax alias kabar bohong.

Kita perlu belajar dari pengalaman buruk negara lain yang
dihantui oleh radikalisme,konflik sosial, terorisme, dan perang kita.
Dengan Pancasila dan undang-undang Dasar 1945 dalam bingkai
NKRI dan Bhineka Tunggal Ika, kita bisa terhindar dari masalah tersebut kita
bisa hidup rukun dan bergotong-royong untuk memajukan negeri.

Dengan Pancasila, Indonesia adalah harapan dan rujukan
masyarakat internasional untuk membangun dunia yang damai, adil dan makmur di
tengah kemajemukan.
Oleh karena itu,Waka polres, mengajak peran aktif para
ulama,Ustad, pendeta,Pastor,bhiksu, pedanda,tokoh masyarakat.
Pendidik,
pelaku seni dan budaya, pelaku media,jajaran birokrasi,TNI dan Polri serta
seluruh komponen masyarakat untuk menjaga Pancasila.
Pemahaman dan Pengamalan Pancasila dalam bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara harus terus ditingkatkan.
Ceramah keagamaan, materi pendidikan,
fokus pemberitaan dan perdebatan di media sosial harus menjadi bagian dalam
pendalaman dan Pengamalan nilai-nilai Pancasila.
Komitmen Pemerintah untuk penguatan Pancasila sudah jelas
dan sangat kuat. berbagai upaya terus kita lakukan.
Telah diundangkan Peraturan Presiden nomor 54 tahun 2017
tentang unit kerja presiden pembinaan ideologi Pancasila.
Bersama seluruh komponen bangsa, lembaga baru ini ditugaskan
untuk memperkuat pengamalan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Yang
terintegrasi dengan program-program pembangunan pengentasan kemiskinan, pemerataan kesejahteraan dan
berbagai program lainnya, menjadi bagian integral dari pengamalan nilai-nilai
Pancasila.
Tidak ada pilihan lain kecuali kita harus bahu membahu
menggapai cita-cita bangsa sesuai dengan Pancasila.
Tidak ada pilihan lain kecuali seluruh anak bangsa harus
menyatukan hati, pikiran dan tenaga untuk persatuan dan persaudaraan.
Tidak ada pilihan lain kecuali kita harus kembali ke jati
diri sebagai bangsa yang santun, berjiwa gotong royong dan toleran. Tidak ada
pilihan lain kecuali kita harus menjadikan Indonesia bangsa yang adil, makmur
dan bermartabat di mata internasional.
Kita juga harus waspada terhadap segala bentuk pemahaman dan
gerakan yang tidak sejalan dengan Pancasila.
Pemerintah pasti bertindak tegas terhadap
organisasi-organisasi dan gerakan-gerakan yang anti Pancasila, anti UUD 1945,
anti-NKRI, anti-Bhinneka Tunggal Ika.
Pemerintah pasti bertindak tegas jika masih terdapat paham
dan gerakan komunisme yang jelas-jelas sudah dilarang di bumi Indonesia.
Sekali lagi, jaga perdamaian, jaga persatuan, dan jaga
persaudaraan diantara kita,mari kita saling bersikap santun.
Saling menghormati, saling toleran dan saling membantu untuk
kepentingan bangsa. Mari kita saling bahu-membahu, bergotong royong Demi
kemajuan Indonesia. (Editor Lambar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar