
PESIBAR-Saat ini pemerintah sedang gencar-gencarnya
memaksimalkan terjamin pelayanan kesehatan kepada masyarakat, Berbeda dengan
yang terjadi di Kabupaten pesisir barat.
Beberapa bulan yang lalu di tahun 2017 sempat digegerkan
atas adanya isu ditengah-tengah masyarakat khususnya ditengah-tengah kalangan
tenaga medis di ruang lingkup Dinas Kesehatan Kabupaten pesisir barat.
Tentu kita penasaran, isu apakah gerangan, ternyata adanya
pemotongan terhadap dana operasional kesehatan (Bok) disetiap OPT puskesmas
yang ada dikabupaten pesir barat.
Sejak dugaan pemotongan Anggaran Dana Bantuan Operasional
Kesehatan (BOK) yang terjadi di Dinkes disetiap puskesmas menguap ke permukaan,
anehnya para staf di dinas itu terkesan melakukan aksi tutup mulut alias
bungkam, bahkan kepala dinas enggan untuk ditemui.

Sejumlah awak media yang mencoba untuk mengkonfirmasi
Masalah itu,kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) kabupaten pesisir barat Bambang
Purwanto harus menelan pil pahit karena yang bersangkutan tidak berada
ditempat.
Salah seorang staf Kadikes yang berhasil ditemui,
mengatakan, Kadis sedang tidak ditempat, karena Kadis tengah menghadiri rapat
diluar (DL).
“ Kadis tidak ditempat dan kami tidak dapat menentukan kapan
dapat bertemu dengannya,” ungkapnya
Selanjutnya,Namun dengan sangat terpaksa lagi-lagi awak
media harus menelan pil pahit karena yang bersangkutan menyatakan
bahwa dirinya tidak ada wewenang dalam memberikan keterangan yang
berkaitan dengan dana BOK.
Berdasarkan hasil investigasi dilapangan Tim telah
mengumpulkan sejumlah bukti terkait isu tersebut, rupanya isu yang selama ini
beredar ditengah masyarakat bukan hanya isapan jempol belaka.
Dari pemantauan dilapangan adanya sejulah pemotongan dana biaya
operasional kesehatan (Bok)tersebut sekitar 30 % dari palfon rp500 juta.
Sedangkan dana yang dikelola dipuskesmas sekitar rp300 juta
,pemotongan mulai dilakukan sekitar November 2017.
Begitu pula ketika awak media mencoba meminta nomor telepon
seluler sang Kabid, lagi-lagi terkesan aksi tutup mulut kental sangat terasa
dilakukan para staf di dinas yang kembali berkilah mengaku tidak tau nomor
Handphone Kabidnya.
Sebelumnya awak media telah berusaha menemui Kabid malahan
ayang ada adalah stapnya . ditandai dengan telah mengisi buku tamu, namun yang
bersangkutan juga tidak ada ditempat.
Lebih jauh lagi awak media ini mencoba melakukan investigasi
dibeberapa Puskesmas yang ada di kabupate pesisir Barat.
Pada saat awak media hampir saja putus asa, karena begitu
sulitnya mendapatkan informasi dari pihak-pihak yang merasa dirugikan dan
pihak-pihak terkait, dimana terkesan mereka ketakutan dan seperti berada dalam
sebuah tekanan.
Jika hal ini diungkapkan maka tidak menutup kemungkinan
dapat mengancan karier mereka,Hal ini diungkapkan oleh salah seorang Staf yang
tidak mau disebutkan namanya yang bertugas disalah satu staf diskes di
Kabupaten pesisir Barat.
Kepada awak media Koran editor dari Staf tersebut mengakui adanya
pemotongan (Bok) terlebih dahulu semua puskesmas dirapatkan oleh dinas
kesehatan kata sumber yang bisa dipertanggung jawabkan yang engan disebutkan
namanya,melebihi dari ketentuan yang telah ditetapkan, hal ini dilakukan atas
instruksi dari Kepala Dinas Kesehatan.
Kemudian tim awak media mencoba mengkonfirmasi kepada Kepala
Dinas Kesehatan Pesibar (19/4/2018) sekira
pukul 12.00 wib, saat awak media akan Koonfermasi atas adanya pemotongan dana operasional kesehatan yang
disampaikan salah satu staf yang tidak
mau identitasnya, yang mengatakan bahwa pemotongan tersebut dilaksanakan atas
instruksi dari salah satu Dinas Kesehatan.
Walhasil Berdasarkan informasi yang berhasil bahwa
pemotongan dana biaya operasional kesehatan (BOK) tersebut digunakan dengan
alasan untuk dana saving didiskes seperti untuk pemeriksaan badan pemeriksaan keuangan
(BPK) pemotongan melalui salah satu Kabid pada dinkes setempat. (Ir/EditorLambar.Com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar