
LAMBAR- Tidak ada yang meragukan betapa pentingnya arti
perpustakaan dalam membangun suatu bangsa.
Banyak pakar yang mengatakan bahwa pendidikan adalah kunci
kemajuan, sedangkan perpustakaan adalah sarana penting dalam pendidikan.

Tentu kalau kita berbicara tentang perpustakaan di saat ini
sudah sedemikian pesat perkembangannya, termasuk dalam wujud digital.
Ada pun dalam bentuk konvensional, perpustakaan terdiri dari
banyak jenis dan ukurannya,ada perpustakaan sekolah.

Perpustakaan kampus,
perpustakan umum, dan juga perpustakaan khusus di suatu instansi atau
perusahaan.
Di level Nasional, kita pantas berbangga karena telah
selesai dibangun serta telah beroperasi Perpustakaan Nasional Republik
Indonesia .

Sebetulnya Perpustakan sudah sangat lama ada,yang berlokasi
di Jalan Salemba,Jakarta.Tapi mengingat tempat yang lama sudah tidak memadai.
Maka dibangunlah gedung baru Perpusnas yang terkesan megah dan terdiri dari 24
lantai.

Perpusnas ini
berlokasi di Jalan Merdeka Selatan, Jakarta, tidak jauh dari Balai Kota Jakarta
tempat Gubernur Anies Baswedan berkantor.
Ternyata kemewahan Perpustakan tidak hanya terlihat dari
luar,Namun juga nyaman bila kita masuk ke dalam, seperti berada di mal besar
saja suasananya.

Tak heran kalau banyak pengunjung yang betah berada seharian
di Perpustakan ada kantin dengan banyak
pilihan makanan bila kita lapar,Ada toilet yang bersih,ada mushalla bila mau
beribadah.
Namun tentu pengunjung harus memahami bahwa jam pelayanan
Perpusnas dibatasi dari pukul 8.30 sampai jam 16.00 setiap hari.

Kecuali Minggu.Bagi yang berniat meminjam buku koleksi
Perpusnas untuk dibaca di rumah, harus menjadi anggota Perpusnas yang proses
pendaftarannya ada di lobi lantai 2.
Sebelum masuk ke gedung utama yang berlantai 24 itu,kita
harus melewati sebuah gedung berbentuk rumah dengan arsitektur era kolonial
Belanda.

Sepertinya rumah ini termasuk kategori cagar budaya dan
tidak boleh diubah bentuknya,rumah ini terdapat ruang pameran baik berupa
pajangan biasa maupun dari layar besar yang dioperasikan secara elektronik.
Materi yang terdapat di sini antara lain tentang sejarah
munculnya aksara,jenis-jenis aksara di dunia, sejarah munculnya media tempat
menulis.

Dari kulit kayu sampai era kertas modern, dan gambar cara masyarakat
zaman dahulu belajar membaca.
Bupati Lampung Barat Parosil Mabsus Beserta Rombongan
Melakukan kunjungan Ke perpustakaan Nasional Indonesia, Jakarta pada Kamis (26/4/2018).

Pada kesempatan
tersebut Bupati Lampung barat Parosil Mabsus Mengajak masyarakat
Khususnya Lampung barat untuk meningkatkan minat bacanya melalui kehadiran dari
perpustakaan yang ada di Lampung barat.
Karena perpustakaan itu bagian dari pendidikan, Kunci yang
sangat kuat untuk mengejar ketertinggalan.
" Saat ini kami sudah mempunyai komitmen ingin
menjadikan Kabupaten Lampung Barat sebagai Kabupaten literasi.
Yang diharapkan kedepannya akan menciptakan masyarakat yang
berkembang dan semakin maju, Karena akan hadir inovasi baru bagi para petani dan
masyarakat Lampung Barat", Pungkasnya.
Bila kita ke Perpusnas dengan membawa tas, ransel atau
sejenisnya, maka terlebih dahulu harus menitipkan bawaan kita di locker yang
telah tersdia.
Kuncinya kita pegang sendiri,sehingga memudahkan saat kita
mau mengambil barang ketika mau meninggalkan Perpustakan,adapun Handphone, buku
catatan kecil, bisa saja di bawa ke ruang baca.
Sebagai catatan penutup, perlu rasanya diingatkan tentang
masalah perawatan dan pemeliharaan,Ini sebetulnya masalah klasik di negara
kita.
Suatu bangunan terlihat megah hanya di beberapa tahun
pertama saja, setelah itu menjadi kusam dan kotor karena kurang terawat.
Hal ini tentu tidak saja menjadi tugas pengelola Perpusnas,tapi
juga pengunjung diminta kesadarannya.
Minimal dalam menjaga kebersihan, tidak
mencoret-coret, dan tidak melakukan perilaku yang negatif lainnya. (Ir/EditorLambar.Com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar